Jumat, 30 Desember 2011

Kepala Stasiun Kucing : Tama

Seekor kucing betina bernama Tama (たま, lahir 29 April 1999)  memiliki jabatan khusus sebagai kepala stasiun sekaligus pejabat eksekutif Wakayama Electric Railway di Stasiun Kishi, Kinokawa, Prefektur Wakayama, Jepang ( Aku kalah ). Dia bertugas untuk memikat perhatian penumpang di stasiun ini. 

Pada tanggal 5 Januari, kucing belang tiga ini dilantik sebagai kepala stasiun. Pelantikannya bersamaan dengan diangkatnya dua staf Tama, kucing betina Chibi (ちび, 12 Mei 2000) dan induk Tama yang bernama Miiko (ミーコ, 3 Oktober 1998–20 Juli 2009) sebagai asisten (ini stasiun aneh apa gimana ya? ). Ketiga ekor kucing tersebut adalah kucing peliharaan milik kios Koyama di stasiun tempat mereka dijadikan pemikat orang untuk naik kereta api ( Sampai-sampai si empunya kalah sama peliharaannya [damai] ). Ketiga ekor kucing berhak atas pekerjaan seumur hidup dan mendapat gaji tahunan dari perusahaan kereta api berupa makanan kucing jatah 1 tahun.

Setelah dipekerjakan selama 1 tahun, Tama naik pangkat dari kepala seksi menjadi super kepala stasiun pada 5 Januari 2008. Tama kembali diangkat secara resmi oleh Wakayama Electric Railway sebagai pejabat eksekutif mulai 3 Januari 2010. Sejak 20 April 2008, Tama menempati ruang petugas pemeriksa karcis yang sebelumnya kosong. Ruangan Tama dilengkapi kotak pasir kucing di tempat yang tak terlihat pengunjung ( kotak pasir ini mungkin jadi toiletnya ).

Induk Tama yang bernama Miiko dulunya dipelihara di gudang barang-barang kantor (sekarang tempat parkir sepeda) ketika Stasiun Kishi masih milik Nankai Electric Railway. Ia konon lahir di Stasiun Kanrojimae yang berdekatan. Miiko melahirkan 4 anak kucing di Stasiun Kishi, satu ekor belang tiga, satu ekor mati. Dua ekor lainnya dipungut orang. Kucing belang tiga yang tersisa diberi nama Tama, dan pembawaannya sangat tenang. Tama dan Miiko lalu menjadi peliharaan pemilik kios makanan dan minuman di samping stasiun. Chibi dulunya kucing yang dibuang orang di depan stasiun, namun dibesarkan oleh Miiko. Ketiga ekor kucing dipelihara di kandang kucing yang berada antara kios dan gudang. Mereka ada di depan kios selama siang hari. Penduduk setempat dan pengguna jasa stasiun akhirnya mengenal mereka sebagai idol stasiun.

Pengangkatan Tama, Miiko, dan Chibi sebagai kepala stasiun dan asisten secara resmi diikuti pemberian atribut resmi. Tama mendapat papan nama berwarna emas untuk digantung di dada dan topi kepala stasiun. Topi dipesan secara khusus, serupa dengan topi yang dipakai pegawai Wakayama Railway, namun berukuran lebih kecil. Di perusahaan hanya Tama yang dibolehkan memakai topi bergaris warna emas. Topi untuk kucing ternyata sulit dibuat karena berukuran terlalu kecil, hingga selesai perlu waktu lebih dari setengah tahun.Pada bulan Juli 2008, perusahaan juga memberi jatah topi untuk musim panas untuk Tama. Pada 10 Oktober 2007, papan nama berwarna emas dicuri orang, seorang fotografer binatang lalu memberikan hadiah papan nama pengganti buatan sendiri yang dipakai Tama hingga papan nama berwarna emas kembali diberikan lagi oleh perusahaan.

Sebagai kepala stasiun, jam kerja Tama dari Senin hingga Sabtu (Minggu adalah hari libur), mulai sekitar pukul 09.00 hingga sekitar pukul 17.00 (sepanjang musim panas), dan sekitar pukul 10.00 hingga sekitar pukul 16.00 (sepanjang musim dingin). Ketika stasiun sedang didatangi banyak pengunjung, Tama dimasukkan ke dalam kotak kaca kamar kepala stasiun. Ketika stasiun sedang sepi, Tama naik ke atas meja di depan kios atau di atas gerbang karcis ( mejeng ya? ).

Jaman sekarang ada-ada aja ya? Seekor kucing bisa mengepalai sebuah stasiun, seorang manusia bisa kalah dengan kucing [haha] :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 30 Desember 2011

Kepala Stasiun Kucing : Tama

Seekor kucing betina bernama Tama (たま, lahir 29 April 1999)  memiliki jabatan khusus sebagai kepala stasiun sekaligus pejabat eksekutif Wakayama Electric Railway di Stasiun Kishi, Kinokawa, Prefektur Wakayama, Jepang ( Aku kalah ). Dia bertugas untuk memikat perhatian penumpang di stasiun ini. 

Pada tanggal 5 Januari, kucing belang tiga ini dilantik sebagai kepala stasiun. Pelantikannya bersamaan dengan diangkatnya dua staf Tama, kucing betina Chibi (ちび, 12 Mei 2000) dan induk Tama yang bernama Miiko (ミーコ, 3 Oktober 1998–20 Juli 2009) sebagai asisten (ini stasiun aneh apa gimana ya? ). Ketiga ekor kucing tersebut adalah kucing peliharaan milik kios Koyama di stasiun tempat mereka dijadikan pemikat orang untuk naik kereta api ( Sampai-sampai si empunya kalah sama peliharaannya [damai] ). Ketiga ekor kucing berhak atas pekerjaan seumur hidup dan mendapat gaji tahunan dari perusahaan kereta api berupa makanan kucing jatah 1 tahun.

Setelah dipekerjakan selama 1 tahun, Tama naik pangkat dari kepala seksi menjadi super kepala stasiun pada 5 Januari 2008. Tama kembali diangkat secara resmi oleh Wakayama Electric Railway sebagai pejabat eksekutif mulai 3 Januari 2010. Sejak 20 April 2008, Tama menempati ruang petugas pemeriksa karcis yang sebelumnya kosong. Ruangan Tama dilengkapi kotak pasir kucing di tempat yang tak terlihat pengunjung ( kotak pasir ini mungkin jadi toiletnya ).

Induk Tama yang bernama Miiko dulunya dipelihara di gudang barang-barang kantor (sekarang tempat parkir sepeda) ketika Stasiun Kishi masih milik Nankai Electric Railway. Ia konon lahir di Stasiun Kanrojimae yang berdekatan. Miiko melahirkan 4 anak kucing di Stasiun Kishi, satu ekor belang tiga, satu ekor mati. Dua ekor lainnya dipungut orang. Kucing belang tiga yang tersisa diberi nama Tama, dan pembawaannya sangat tenang. Tama dan Miiko lalu menjadi peliharaan pemilik kios makanan dan minuman di samping stasiun. Chibi dulunya kucing yang dibuang orang di depan stasiun, namun dibesarkan oleh Miiko. Ketiga ekor kucing dipelihara di kandang kucing yang berada antara kios dan gudang. Mereka ada di depan kios selama siang hari. Penduduk setempat dan pengguna jasa stasiun akhirnya mengenal mereka sebagai idol stasiun.

Pengangkatan Tama, Miiko, dan Chibi sebagai kepala stasiun dan asisten secara resmi diikuti pemberian atribut resmi. Tama mendapat papan nama berwarna emas untuk digantung di dada dan topi kepala stasiun. Topi dipesan secara khusus, serupa dengan topi yang dipakai pegawai Wakayama Railway, namun berukuran lebih kecil. Di perusahaan hanya Tama yang dibolehkan memakai topi bergaris warna emas. Topi untuk kucing ternyata sulit dibuat karena berukuran terlalu kecil, hingga selesai perlu waktu lebih dari setengah tahun.Pada bulan Juli 2008, perusahaan juga memberi jatah topi untuk musim panas untuk Tama. Pada 10 Oktober 2007, papan nama berwarna emas dicuri orang, seorang fotografer binatang lalu memberikan hadiah papan nama pengganti buatan sendiri yang dipakai Tama hingga papan nama berwarna emas kembali diberikan lagi oleh perusahaan.

Sebagai kepala stasiun, jam kerja Tama dari Senin hingga Sabtu (Minggu adalah hari libur), mulai sekitar pukul 09.00 hingga sekitar pukul 17.00 (sepanjang musim panas), dan sekitar pukul 10.00 hingga sekitar pukul 16.00 (sepanjang musim dingin). Ketika stasiun sedang didatangi banyak pengunjung, Tama dimasukkan ke dalam kotak kaca kamar kepala stasiun. Ketika stasiun sedang sepi, Tama naik ke atas meja di depan kios atau di atas gerbang karcis ( mejeng ya? ).

Jaman sekarang ada-ada aja ya? Seekor kucing bisa mengepalai sebuah stasiun, seorang manusia bisa kalah dengan kucing [haha] :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar