Senin, 20 Februari 2012

Who's Hana Tajima Simpson?



Akhir-akhir ini, nama Hana Tajima Simpson menjadi topik perbincangan di kalangan blogger Muslimah. Di kalangan para blogger, nama perempuan blasteran Jepang-Inggris itu dikenal karena gaya berjilbabnya yang unik dan lebih kasual. Sosok Hana pun telah menghias sejumlah media di Inggris dan Brazil. Hana yang dikenal sebagai seorang desainer membuat kejutan lewat produk berlabel Maysaa. Produk yang telah dilempar ke pasaran dunia itu berupa jilbab bergaya layers (bertumpuk). Melalui label itu, Hana mencoba memperkenalkan gaya berbusana yang trendi, namun tetap sesuai dengan syariat Islam di kalangan Muslimah.


Kini, produk busana Muslimah yang diciptakannya itu tengah menjadi tren dan digandrungi Muslimah di negara-negara Barat. Semua itu, tak lepas dari kegigihannya dalam mempromosikan Maysaa. Tak cuma itu, kini namanya menjadi ikon fesyen bagi para Muslimah di berbagai negara. Mengenai gaya berjilbab yang diusung Hana, skaisthenewblack.blogspot menulis, “Dia (Hana) memiliki gaya yang hebat. Sangat elegan dan chic, namun tetap terlihat sederhana”. Ternyata, busana Muslimah pun bila dikreasi secara kreatif dan inovatif bisa mewarnai dunia fesyen internasional.


Sejatinya, gaya berjilbab yang ditunjukkan perempuan berusia 23 tahun itu kepada para Muslimah di berbagai negara tercipta secara tidak sengaja. Hana yang saat itu baru memeluk Islam ingin sekali menggenakan jilbab. Ia memeluk Islam saat usianya baru menginjak 17 tahun. “Sebagai seorang desainer, awalnya saya merasa frustrasi melihat gaya berbusana sebagian besar Muslimah yang kurang bervariasi,” ungkapnya dalam sebuah wawancara khusus dengan HijabScraft.
Dengan maksud ingin menunjukkan kepada masyarakat Barat bahwa para perempuan Muslim pun dapat tampil di muka umum dengan gaya berbusana yang modis dan chic, serta mengikuti tren fesyen terkini, Hana mulai tergerak untuk mendesain gaya busana Muslimah lengkap dengan jilbabnya yang berbeda dengan yang sudah ada pada saat itu. Selain unik, gaya berbusana yang diusung Hana ini pada dasarnya tidak pernah benar-benar mengikuti tren fesyen yang pada saat itu tengah digandrungi di negara-negara Barat pada umumnya. “Suatu hari saya akan tampil dengan gaya glamor ala Hollywood dan (hari) berikutnya saya akan terobsesi dengan gaya rock/grunge di tahun 90-an,” paparnya.


Ia mengatakan cenderung menjaga hal-hal yang dianggap kecil dan sederhana dalam mendesain sebuah fesyen. Hana pun secara terus terang mengaku tertarik untuk mengkreasikan sesuatu, seperti memadankan jaket kulit vintage dengan gaun panjang bermotif bunga-bunga. Untuk mempopularkan gaya berbusananya, Hana memanfaatkan jaringan internet dengan membuat laman web pribadi yang diberi nama stylecovered.com. Saat itu, Hana belum sempat memberikan label untuk produk yang didesainnya itu.


Tanpa disangka, gaya berbusana yang ditampilkan dalam laman webnya itu menarik minat para blogger Muslimah di Inggris. Berawal dari situlah, Hana kemudian memutuskan untuk mendirikan Maysaa, sebuah rumah desain dan fesyen yang terinspirasi dari fesyen Barat namun tetap disesuaikan dengan kaidah Islam.


Kendati Maysaa ditujukan untuk para wanita Muslim, namun Hana tidak menampik hasil rancangannya ini juga bisa dikenakan oleh kalangan wanita non-Muslim. “Saya tidak bisa mengatakan pakaian yang saya buat hanya untuk wanita Muslim atau untuk wanita non-Muslim, karena kehidupan saya pada dasarnya juga merupakan percampuran dari keduanya. Karenanya, saya suka membuat rancangan dari perspektif yang sangat pribadi,” terang perempuan yang sudah mulai merancang sejak usia lima tahun itu.
Memeluk Islam
Sebelum mengucap dua kalimat syahadat, Hana adalah seorang pemeluk Kristen. Ia tumbuh di daerah pedesaan di pinggiran Devon yang terletak di sebelah barat daya Inggris. Kedua orang tuanya bukan termasuk orang yang religius, namun mereka sangat menghargai perbedaan. Di tempat tinggalnya itu tidak ada seorang pun warga yang memeluk Islam. Persentuhannya dengan Islam terjadi ketika Hana melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. “Saya berteman dengan beberapa Muslim saat di perguruan tinggi,” ujarnya.


Dalam pandangan Hana, saat itu teman-temannya yang beragama Islam terlihat berbeda. “Mereka terlihat menjaga jarak dengan beberapa mahasiswa tertentu. Mereka juga menolak ketika diajak untuk pergi ke pesta malam di sebuah klub,” tutur Hana. Bagi Hana, hal itu justru sangat menarik. Terlebih, teman-temannya yang Muslim dianggap sangat menyenangkan saat diajak berdiskusi membahas materi kuliah. Menurut dia, mahasiswa Muslim lebih banyak dihabiskan waktunya untuk membaca di perpustakaan ataupun berdiskusi.


Dari teman-teman Muslim itulah, secara perlahan Hana mulai tertarik dengan ilmu filsafat, khususnya filsafat Islam. Sejak saat itu pula, Hana mulai mempelajari filsafat Islam dari sumbernya langsung, yakni Alquran. Dalam Alquran yang dipelajarinya, ia menemukan fakta bahwa ternyata kitab suci umat Islam ini lebih sesuai dengan kondisi saat ini.
“Di dalamnya saya menemukan berbagai referensi seputar isu-isu hak perempuan. Semakin banyak saya membaca, semakin saya menemukan diriku setuju dengan ide-ide yang tertulis di belakangnya dan aku bisa melihat mengapa Islam mewarnai kehidupan mereka (teman-teman Muslimnya-Red),” ungkapnya.



Rasa kagumnya terhadap ajaran-ajaran yang terdapat di dalam Alquran pada akhirnya membuat Hana memutuskan untuk memeluk Islam. Tanpa menemui hambatan, ia pun bersyahadat dengan hanya disaksikan oleh teman-teman Muslimahnya. “Yang paling sulit saat itu adalah memberitahukan kepada keluargaku, meskipun aku tahu mereka akan bahagia selama aku juga merasa bahagia.”  ed; heri ruslan
Memilih Berjilbab
Tak semua Muslimah tergerak untuk menutup auratnya dengan jilbab. Namun bagi Hana Tajima, jilbab adalah identitas seorang Muslimah. Sebagai seorang mualaf, desainer busana Muslimah yang sedang menjadi pusat perhatian itu memilih untuk mengenakan jilbab. Seperti halnya saat memutuskan untuk memeluk Islam, keputusan hana untuk mengenakan jilbab juga datang tanpa paksaan. “Saya mulai mengenakan jilbab pada hari yang sama di saat saya mengucapkan syahadat. Ini merupakan cara yang terbaik untuk membedakan kehidupan saya di masa lalu dengan kehidupan di masa depan,” paparnya seperti dikutip dari hijabscarf.blogspot.com.


Keputusannya untuk mengenakan jilbab kontan memancing reaksi beragam dari orang-orang di sekitarnya, terutama teman dekatnya. Sebelum mengenakan jilbab, Hana paham betul dengan semua konotasi negatif yang disematkan kepada orang-orang berjilbab. “Saya tahu apa yang mereka pikirkan mengenai jilbab, tetapi saya akan bersikap pura-pura tidak mengetahuinya. Namun seiring waktu, orang-orang di sekitarku kini bisa bersikap lebih santai manakala melihatku dalam balutan jilbab,” papar Hana sumringah.


Dalam blog pribadinya Hana mengakui bahwa menjadi seorang Muslimah di sebuah negara Barat dapat sedikit menakutkan, terutama ketika para mata di sekitarnya menatap dengan tatapan aneh.  Maklum saja, di negara-negara Barat, sebagian penduduknya telah terjangkit Islamofobia. Tak sedikit, Muslimah yang mengalami diskriminasi dan pelecehan saat mengenakan jilbab. Bahkan, di Jerman beberapa waktu lalu, seorang Muslimah dibunuh di pengadilan karena mempertahankan jilbab yang dikenakannya.


“Karena itu, mengapa saya ingin menciptakan sesuatu yang akan membantu para Muslimah di mana pun untuk terus termotivasi mengatasi rasa takut itu,” ujar Hana. Kini, dengan busana Muslimah yang dirancangnya, kaum Muslimah di negara-negara Barat bisa tampil dengan busana yang bisa diterima masyarakat tanpa meninggalkan aturan yang ditetapkan syariat Islam.
.




Senin, 13 Februari 2012

Fakta Unik dari Twitter


10. Orang pertama yang memiliki Akun di Twitter

Siapa dia ?? Jack Dorsey adalah orang yang pertama memiliki akun Twitter karena tentu saja dialah pembuat dan pendiri Twitter. Jack juga orang pertama yang melakukan tweet di Twitter.
9. Pendapatan dan Laba Twitter
Twitter didirikan tahun 2006 dan telah menjadi raksasa dalam jejaring sosial. Mungkin kita akan mengira pendapatannya akan sama / minimal mendekati Facebook yang mencapai millyaran dollar, tapi sesungguhnya dalam 3 tahun pertama semenjak didirikan Twitter tidak pernah mendapatkan keuntungan satu sen pun.
8. Frekuensi orang melakukan Tweet
Berapa banyak tweet yang melayang di Internet dalam sedetik ? Jumlahnya sebanyak 750 tweet dalam sedetik.
7. Tema Tweet yang paling banyak
Isi / tema dari tweet yang paling banyak digunakan adalah kejadian sehari-hari dan cenderung tidak penting. Contohnya; “Sedang Makan siang di xyz”, atau “Nonton bareng pacar” dan jumlahnya cukup besar sekitar 40%.
6. Nama asli Twitter
Nama Twitter yang dipakai saat ini bukanlah nama aslinya, tapi tetap berkaitan dengan nama yang dipakai sekarang. Nama awal twitter adalah “TWTTR”. Nama itu dipilih dari fakta bahwa di Amerika penggunaan kode singkatan adalah sebanyak 5 karakter.
5. Hari pertama Twitter Online
Tentu saja hari pertama Twitter online berkaitan erat dengan seseorang yang spesial dengan organisasi tersebut. Versi beta dari Twitter pertama kali online bersamaan dengan hari ulang tahun CEO Twitter Even Williams.
4. Laki-laki atau Perempuan
Lelaki lebih mudah bersosialisasi dibandingkan perempuan namun perempuan cenderung berbicara lebih banyak (cerewet) dari kebanyakan pria. Yap, pengguna Twitter dengan jenis kelamin perempuan menyumbang lebih dari 55% pembicaraan di Twitter sementara pengguna Twitter pria hanya menyumbang sekitar 45%.
3. Penggunaan Twitter
Anda akan terkejut bila mengetahui bahwa traffic terbesar penggunaan Twitter bukanlah dari situs utama Twitter.com, melainkan dari applikasi pihak ketiga sepertitweetdeckubertwitterseesmic, dll yang berkontribusi sebanyak 75 % dari keseluruhan traffic twitter.
2. Bila Twitter adalah sebuah Negara
lDengan lebih dari 105.779.710 pengguna Twitter yang teregistrasi, bila Twitter adalah sebuah negara maka akan menjadi negara terbesar ke-12 di dunia dalam jumlah populasi rakyatnya.
1. Kelas sosial masyarakat pengguna Twitter
Berdasarkan riset para pengguna Twitter kebanyakan adalah dari kelas sosial menengah ke atas, dimana sebanyak 30% penggunanya berasal dari keluarga yang memiliki penghasilan $ 100.000 / tahun

Selasa, 07 Februari 2012

Charles Dickens' 200th Birthday

Menandai peringatan hari lahir penulis Inggris Charles Dickens yang jatuh pada hari ini, 7 Februari 2012, kelompok penggemar setianya membuat perayaan di Kota Sheffield. Harian The Star meliput acara perayaan kelompok yang bernama Dickens Sheffield Fellowship itu. Kelompok ini telah ada sejak 1904.

Apakah yang membuat Charles Dickens begitu istimewa bagi penggemarnya?

“Detail dari setiap karya Dickens sangat luar biasa. Ia benar-benar tak bisa berhenti menulis,” kata Di Jones, seorang sekretaris anggota kelompok itu. 

Penggemar setia Dickens, telah membaca, mempelajari, dan membedah karya-karyanya selama hampir 30 tahun. 
foto
Ketua kelompok, Sue Worlmad, setuju dengan apa yang disampaikan Di Jones. “Karakternya sungguh kaya dan hidup dan karyanya mengiringi perjalanan rakyat Inggris,” katanya.

Dickens Shefield Fellowship memiliki 57 cabang di seluruh dunia dan mengadakan pertemuan setiap bulannya. Cabang-cabangnya di seluruh dunia di antaranya di Palo Alto, California, Cleveland, Amerika Serikat, dan Adelaide, Australia.

Anggota yang lain, Jean Ireland, mengatakan sangat banyak hal yang bisa dibicarakan ketika pertemuan berlangsung. 

Pauline Crossland, anggotanya yang lain, menyebut Dickens bisa saja hidup di era modern. “Dia bisa menuliskan tentang kehidupan masyarakat saat ini. Satu-satunya yang berbeda hanyalah pakaian yang kita pakai saat ini sudah modern,” ujarnya sambil berkelakar. 




Charles Dickens' 200th Birthday
tampilan depan google dalam memperingati Charles' 200th birthday
Di Jones mengatakan kehidupan mengenai masa kecil Dickens yang keras, menjadi sisi lain dari keistimewaan Dickens. “Charles harus bekerja keras sejak kecil, keluarganya harus menjual seluruh perabotan untuk menyambung hidup,” katanya.

“Pada eranya, Charles sudah menyadarkan akan tingginya perbudakan anak. Hal ini menjadi isu yang mampu dibawa ke tingat yang lebih tinggi,” kata Sue Worlmad.

Menurut Sue, Dickens menulis dengan sentimental anak-anak dan menggambarkan penderitaan mengenai anak miskin pada zamannya.

Dickens Fellowship Sheffield akan diundang di acara penghormatan bagi Charles Dickens yang diadakan oleh Kerajaan Inggris pada pekan depan. Acara yang juga dihadiri oleh Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip ini diselenggarakan di Istana Buckingham.

Charles John Huffam Dickens lahir di Landport, Portsmouth, pada 7 Februari 1812 dan meninggal di Higham, Kent, pada 1870. Pada 1814, keluarga Dickens pindah ke London. Mereka kemudian kembali ke Portsmouth, karena ayah Charles, John yang bekerja di Angkatan Laut Inggris, harus bertugas di kota tersebut.

Tulisan-tulisan Dickens yang banyak menceritakan anak-anak dan kerasnya kehidupan, segera membuatnya dikenal sebagai penulis fiksi. Ia juga menjadi seorang koresponden paruh waktu dan kemudian namanya dikenal di kalangan media massa. Dickens dikenang sebagai salah satu penulis paling dihormati di Inggris dan dunia.

Hari ini peringatan bagi Charles Dickens dipimpin oleh Pangeran Charles atau Prince of Wales. Ia bersama istrinya Camilla atau Duchess of Cornwall menghadiri peringatan di London dan Portsmouth.

Senin, 20 Februari 2012

Who's Hana Tajima Simpson?



Akhir-akhir ini, nama Hana Tajima Simpson menjadi topik perbincangan di kalangan blogger Muslimah. Di kalangan para blogger, nama perempuan blasteran Jepang-Inggris itu dikenal karena gaya berjilbabnya yang unik dan lebih kasual. Sosok Hana pun telah menghias sejumlah media di Inggris dan Brazil. Hana yang dikenal sebagai seorang desainer membuat kejutan lewat produk berlabel Maysaa. Produk yang telah dilempar ke pasaran dunia itu berupa jilbab bergaya layers (bertumpuk). Melalui label itu, Hana mencoba memperkenalkan gaya berbusana yang trendi, namun tetap sesuai dengan syariat Islam di kalangan Muslimah.


Kini, produk busana Muslimah yang diciptakannya itu tengah menjadi tren dan digandrungi Muslimah di negara-negara Barat. Semua itu, tak lepas dari kegigihannya dalam mempromosikan Maysaa. Tak cuma itu, kini namanya menjadi ikon fesyen bagi para Muslimah di berbagai negara. Mengenai gaya berjilbab yang diusung Hana, skaisthenewblack.blogspot menulis, “Dia (Hana) memiliki gaya yang hebat. Sangat elegan dan chic, namun tetap terlihat sederhana”. Ternyata, busana Muslimah pun bila dikreasi secara kreatif dan inovatif bisa mewarnai dunia fesyen internasional.


Sejatinya, gaya berjilbab yang ditunjukkan perempuan berusia 23 tahun itu kepada para Muslimah di berbagai negara tercipta secara tidak sengaja. Hana yang saat itu baru memeluk Islam ingin sekali menggenakan jilbab. Ia memeluk Islam saat usianya baru menginjak 17 tahun. “Sebagai seorang desainer, awalnya saya merasa frustrasi melihat gaya berbusana sebagian besar Muslimah yang kurang bervariasi,” ungkapnya dalam sebuah wawancara khusus dengan HijabScraft.
Dengan maksud ingin menunjukkan kepada masyarakat Barat bahwa para perempuan Muslim pun dapat tampil di muka umum dengan gaya berbusana yang modis dan chic, serta mengikuti tren fesyen terkini, Hana mulai tergerak untuk mendesain gaya busana Muslimah lengkap dengan jilbabnya yang berbeda dengan yang sudah ada pada saat itu. Selain unik, gaya berbusana yang diusung Hana ini pada dasarnya tidak pernah benar-benar mengikuti tren fesyen yang pada saat itu tengah digandrungi di negara-negara Barat pada umumnya. “Suatu hari saya akan tampil dengan gaya glamor ala Hollywood dan (hari) berikutnya saya akan terobsesi dengan gaya rock/grunge di tahun 90-an,” paparnya.


Ia mengatakan cenderung menjaga hal-hal yang dianggap kecil dan sederhana dalam mendesain sebuah fesyen. Hana pun secara terus terang mengaku tertarik untuk mengkreasikan sesuatu, seperti memadankan jaket kulit vintage dengan gaun panjang bermotif bunga-bunga. Untuk mempopularkan gaya berbusananya, Hana memanfaatkan jaringan internet dengan membuat laman web pribadi yang diberi nama stylecovered.com. Saat itu, Hana belum sempat memberikan label untuk produk yang didesainnya itu.


Tanpa disangka, gaya berbusana yang ditampilkan dalam laman webnya itu menarik minat para blogger Muslimah di Inggris. Berawal dari situlah, Hana kemudian memutuskan untuk mendirikan Maysaa, sebuah rumah desain dan fesyen yang terinspirasi dari fesyen Barat namun tetap disesuaikan dengan kaidah Islam.


Kendati Maysaa ditujukan untuk para wanita Muslim, namun Hana tidak menampik hasil rancangannya ini juga bisa dikenakan oleh kalangan wanita non-Muslim. “Saya tidak bisa mengatakan pakaian yang saya buat hanya untuk wanita Muslim atau untuk wanita non-Muslim, karena kehidupan saya pada dasarnya juga merupakan percampuran dari keduanya. Karenanya, saya suka membuat rancangan dari perspektif yang sangat pribadi,” terang perempuan yang sudah mulai merancang sejak usia lima tahun itu.
Memeluk Islam
Sebelum mengucap dua kalimat syahadat, Hana adalah seorang pemeluk Kristen. Ia tumbuh di daerah pedesaan di pinggiran Devon yang terletak di sebelah barat daya Inggris. Kedua orang tuanya bukan termasuk orang yang religius, namun mereka sangat menghargai perbedaan. Di tempat tinggalnya itu tidak ada seorang pun warga yang memeluk Islam. Persentuhannya dengan Islam terjadi ketika Hana melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. “Saya berteman dengan beberapa Muslim saat di perguruan tinggi,” ujarnya.


Dalam pandangan Hana, saat itu teman-temannya yang beragama Islam terlihat berbeda. “Mereka terlihat menjaga jarak dengan beberapa mahasiswa tertentu. Mereka juga menolak ketika diajak untuk pergi ke pesta malam di sebuah klub,” tutur Hana. Bagi Hana, hal itu justru sangat menarik. Terlebih, teman-temannya yang Muslim dianggap sangat menyenangkan saat diajak berdiskusi membahas materi kuliah. Menurut dia, mahasiswa Muslim lebih banyak dihabiskan waktunya untuk membaca di perpustakaan ataupun berdiskusi.


Dari teman-teman Muslim itulah, secara perlahan Hana mulai tertarik dengan ilmu filsafat, khususnya filsafat Islam. Sejak saat itu pula, Hana mulai mempelajari filsafat Islam dari sumbernya langsung, yakni Alquran. Dalam Alquran yang dipelajarinya, ia menemukan fakta bahwa ternyata kitab suci umat Islam ini lebih sesuai dengan kondisi saat ini.
“Di dalamnya saya menemukan berbagai referensi seputar isu-isu hak perempuan. Semakin banyak saya membaca, semakin saya menemukan diriku setuju dengan ide-ide yang tertulis di belakangnya dan aku bisa melihat mengapa Islam mewarnai kehidupan mereka (teman-teman Muslimnya-Red),” ungkapnya.



Rasa kagumnya terhadap ajaran-ajaran yang terdapat di dalam Alquran pada akhirnya membuat Hana memutuskan untuk memeluk Islam. Tanpa menemui hambatan, ia pun bersyahadat dengan hanya disaksikan oleh teman-teman Muslimahnya. “Yang paling sulit saat itu adalah memberitahukan kepada keluargaku, meskipun aku tahu mereka akan bahagia selama aku juga merasa bahagia.”  ed; heri ruslan
Memilih Berjilbab
Tak semua Muslimah tergerak untuk menutup auratnya dengan jilbab. Namun bagi Hana Tajima, jilbab adalah identitas seorang Muslimah. Sebagai seorang mualaf, desainer busana Muslimah yang sedang menjadi pusat perhatian itu memilih untuk mengenakan jilbab. Seperti halnya saat memutuskan untuk memeluk Islam, keputusan hana untuk mengenakan jilbab juga datang tanpa paksaan. “Saya mulai mengenakan jilbab pada hari yang sama di saat saya mengucapkan syahadat. Ini merupakan cara yang terbaik untuk membedakan kehidupan saya di masa lalu dengan kehidupan di masa depan,” paparnya seperti dikutip dari hijabscarf.blogspot.com.


Keputusannya untuk mengenakan jilbab kontan memancing reaksi beragam dari orang-orang di sekitarnya, terutama teman dekatnya. Sebelum mengenakan jilbab, Hana paham betul dengan semua konotasi negatif yang disematkan kepada orang-orang berjilbab. “Saya tahu apa yang mereka pikirkan mengenai jilbab, tetapi saya akan bersikap pura-pura tidak mengetahuinya. Namun seiring waktu, orang-orang di sekitarku kini bisa bersikap lebih santai manakala melihatku dalam balutan jilbab,” papar Hana sumringah.


Dalam blog pribadinya Hana mengakui bahwa menjadi seorang Muslimah di sebuah negara Barat dapat sedikit menakutkan, terutama ketika para mata di sekitarnya menatap dengan tatapan aneh.  Maklum saja, di negara-negara Barat, sebagian penduduknya telah terjangkit Islamofobia. Tak sedikit, Muslimah yang mengalami diskriminasi dan pelecehan saat mengenakan jilbab. Bahkan, di Jerman beberapa waktu lalu, seorang Muslimah dibunuh di pengadilan karena mempertahankan jilbab yang dikenakannya.


“Karena itu, mengapa saya ingin menciptakan sesuatu yang akan membantu para Muslimah di mana pun untuk terus termotivasi mengatasi rasa takut itu,” ujar Hana. Kini, dengan busana Muslimah yang dirancangnya, kaum Muslimah di negara-negara Barat bisa tampil dengan busana yang bisa diterima masyarakat tanpa meninggalkan aturan yang ditetapkan syariat Islam.
.




Senin, 13 Februari 2012

Fakta Unik dari Twitter


10. Orang pertama yang memiliki Akun di Twitter

Siapa dia ?? Jack Dorsey adalah orang yang pertama memiliki akun Twitter karena tentu saja dialah pembuat dan pendiri Twitter. Jack juga orang pertama yang melakukan tweet di Twitter.
9. Pendapatan dan Laba Twitter
Twitter didirikan tahun 2006 dan telah menjadi raksasa dalam jejaring sosial. Mungkin kita akan mengira pendapatannya akan sama / minimal mendekati Facebook yang mencapai millyaran dollar, tapi sesungguhnya dalam 3 tahun pertama semenjak didirikan Twitter tidak pernah mendapatkan keuntungan satu sen pun.
8. Frekuensi orang melakukan Tweet
Berapa banyak tweet yang melayang di Internet dalam sedetik ? Jumlahnya sebanyak 750 tweet dalam sedetik.
7. Tema Tweet yang paling banyak
Isi / tema dari tweet yang paling banyak digunakan adalah kejadian sehari-hari dan cenderung tidak penting. Contohnya; “Sedang Makan siang di xyz”, atau “Nonton bareng pacar” dan jumlahnya cukup besar sekitar 40%.
6. Nama asli Twitter
Nama Twitter yang dipakai saat ini bukanlah nama aslinya, tapi tetap berkaitan dengan nama yang dipakai sekarang. Nama awal twitter adalah “TWTTR”. Nama itu dipilih dari fakta bahwa di Amerika penggunaan kode singkatan adalah sebanyak 5 karakter.
5. Hari pertama Twitter Online
Tentu saja hari pertama Twitter online berkaitan erat dengan seseorang yang spesial dengan organisasi tersebut. Versi beta dari Twitter pertama kali online bersamaan dengan hari ulang tahun CEO Twitter Even Williams.
4. Laki-laki atau Perempuan
Lelaki lebih mudah bersosialisasi dibandingkan perempuan namun perempuan cenderung berbicara lebih banyak (cerewet) dari kebanyakan pria. Yap, pengguna Twitter dengan jenis kelamin perempuan menyumbang lebih dari 55% pembicaraan di Twitter sementara pengguna Twitter pria hanya menyumbang sekitar 45%.
3. Penggunaan Twitter
Anda akan terkejut bila mengetahui bahwa traffic terbesar penggunaan Twitter bukanlah dari situs utama Twitter.com, melainkan dari applikasi pihak ketiga sepertitweetdeckubertwitterseesmic, dll yang berkontribusi sebanyak 75 % dari keseluruhan traffic twitter.
2. Bila Twitter adalah sebuah Negara
lDengan lebih dari 105.779.710 pengguna Twitter yang teregistrasi, bila Twitter adalah sebuah negara maka akan menjadi negara terbesar ke-12 di dunia dalam jumlah populasi rakyatnya.
1. Kelas sosial masyarakat pengguna Twitter
Berdasarkan riset para pengguna Twitter kebanyakan adalah dari kelas sosial menengah ke atas, dimana sebanyak 30% penggunanya berasal dari keluarga yang memiliki penghasilan $ 100.000 / tahun

Selasa, 07 Februari 2012

Charles Dickens' 200th Birthday

Menandai peringatan hari lahir penulis Inggris Charles Dickens yang jatuh pada hari ini, 7 Februari 2012, kelompok penggemar setianya membuat perayaan di Kota Sheffield. Harian The Star meliput acara perayaan kelompok yang bernama Dickens Sheffield Fellowship itu. Kelompok ini telah ada sejak 1904.

Apakah yang membuat Charles Dickens begitu istimewa bagi penggemarnya?

“Detail dari setiap karya Dickens sangat luar biasa. Ia benar-benar tak bisa berhenti menulis,” kata Di Jones, seorang sekretaris anggota kelompok itu. 

Penggemar setia Dickens, telah membaca, mempelajari, dan membedah karya-karyanya selama hampir 30 tahun. 
foto
Ketua kelompok, Sue Worlmad, setuju dengan apa yang disampaikan Di Jones. “Karakternya sungguh kaya dan hidup dan karyanya mengiringi perjalanan rakyat Inggris,” katanya.

Dickens Shefield Fellowship memiliki 57 cabang di seluruh dunia dan mengadakan pertemuan setiap bulannya. Cabang-cabangnya di seluruh dunia di antaranya di Palo Alto, California, Cleveland, Amerika Serikat, dan Adelaide, Australia.

Anggota yang lain, Jean Ireland, mengatakan sangat banyak hal yang bisa dibicarakan ketika pertemuan berlangsung. 

Pauline Crossland, anggotanya yang lain, menyebut Dickens bisa saja hidup di era modern. “Dia bisa menuliskan tentang kehidupan masyarakat saat ini. Satu-satunya yang berbeda hanyalah pakaian yang kita pakai saat ini sudah modern,” ujarnya sambil berkelakar. 




Charles Dickens' 200th Birthday
tampilan depan google dalam memperingati Charles' 200th birthday
Di Jones mengatakan kehidupan mengenai masa kecil Dickens yang keras, menjadi sisi lain dari keistimewaan Dickens. “Charles harus bekerja keras sejak kecil, keluarganya harus menjual seluruh perabotan untuk menyambung hidup,” katanya.

“Pada eranya, Charles sudah menyadarkan akan tingginya perbudakan anak. Hal ini menjadi isu yang mampu dibawa ke tingat yang lebih tinggi,” kata Sue Worlmad.

Menurut Sue, Dickens menulis dengan sentimental anak-anak dan menggambarkan penderitaan mengenai anak miskin pada zamannya.

Dickens Fellowship Sheffield akan diundang di acara penghormatan bagi Charles Dickens yang diadakan oleh Kerajaan Inggris pada pekan depan. Acara yang juga dihadiri oleh Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip ini diselenggarakan di Istana Buckingham.

Charles John Huffam Dickens lahir di Landport, Portsmouth, pada 7 Februari 1812 dan meninggal di Higham, Kent, pada 1870. Pada 1814, keluarga Dickens pindah ke London. Mereka kemudian kembali ke Portsmouth, karena ayah Charles, John yang bekerja di Angkatan Laut Inggris, harus bertugas di kota tersebut.

Tulisan-tulisan Dickens yang banyak menceritakan anak-anak dan kerasnya kehidupan, segera membuatnya dikenal sebagai penulis fiksi. Ia juga menjadi seorang koresponden paruh waktu dan kemudian namanya dikenal di kalangan media massa. Dickens dikenang sebagai salah satu penulis paling dihormati di Inggris dan dunia.

Hari ini peringatan bagi Charles Dickens dipimpin oleh Pangeran Charles atau Prince of Wales. Ia bersama istrinya Camilla atau Duchess of Cornwall menghadiri peringatan di London dan Portsmouth.